Sabtu, 3 Februari 2018

7070. Bila seseorang teguh berpegang kepada Islam kepercayaannya, tentunya amanah, bersangka baik serta tanpa tangguh dan inilah hasilnya: Ketika di Masjid Islamic Center Bekasi, lanjutnya, usai shalat dia berdoa dan menangis, mengeluhkan kesulitannya pada Allah, usai berdoa dia berbincang dengan seseorang dan menyarankan dia untuk meminta bantuan ke Laznas Inisiatif Zakat Indonesia. “Saya merasa tercerahkan, saya langsung ke kantor Inisiatif Zakat Indonesia dengan membawa dokumen dan kurang dari dua jam Alhamdulillah dapat bantuan yang istri saya butuhkan, dan setiap bulan saya dapat bantuan inhealer. Istri saya dalam sebulan menghabiskan dua inhealer. Saya sangat bersyukur karena bantuan Allah datang begitu cepat” ungkapnya.

ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ

ماشاءالله

سبحان الله

الله اکبر

    سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185) 
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Judul perkongsian 7070: 
1. Pesmol Gurame Ini, Hmm… Anda Harus Coba!
2. Tasybih: Menyerupakan Allah dengan sifat makhluk. 
3. Jangan Pernah Puas. 
4. Anggi, Pengamen yang Temukan Keteraturan Hidup dalam Islam. 
5. Berdo’a Sebelum Hubungan Intim, Ini Keberkahannya. 
6. Suami, Sentuhlah Istri Anda. 
7. Khalid Misy’al: Kematian Imad Al-Alami Adalah Kerugian Besar. 
8. Setelah Para Nabi Dan Rasul Tiada, Apa Tugas Malaikat Jibril? 
9. 8 Sifat Rendah Hati Para Pencari Ilmu. 
10. Alasan Mengapa Seorang Mukmin Dilarang Membatalkan Janji. 
11. Begini Adab Murid Yang Baik Terhadap Gurunya. 
12. Anak-anak Terbunuh di Yaman, Laporan PBB: Koalisi Saudi Harus Tanggung Jawab. 
13. Azan Selain Waktu Shalat, Bagaimana? (1) 
14. Azan Selain Waktu Shalat, Bagaimana? (2) 
15. Mengapa Allah Ciptakan Lalat? Ini Penjelasannya. 
16. Trump Sebut 128 Sebagai Musuh, Salah Satunya Indonesia. 

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، 

وعلى آله وصحبه أجمعين
RESEP
1.Pesmol Gurame Ini, Hmm… Anda Harus Coba!
By Adam  Last updated Feb 1, 2018

SALAH satu olahan makanan ikan yang disukai banyak orang adalah ikan gurame pesmol. Tiap daerah memiliki olahan masakan pesemol itu dengan beragam. Nah kali ini kami akan memberikan resep ikan gurame pesmol pada umumnya. Jika biasanya Anda membei ikan gurame pesmol, pastikan kali ini Anda dapat membuatnya sendiri. Berikut bahan dan cara membuatnya.
Foto: Selerasa.com
Bahan:

1 ekor ikan gurame (600-800 gram) di siangi.
1 genggam daun kemanagi.
1 butir tomat > di belah menjadi enam bagian.
1 cabai hijau > dirajang serong.
1 batang daun bawang > di Rajang kasar.
1 buah mentimun > kupas kulit, di potong memanjang.
1 bawang Bombay > di rajang kasar.
2 lembar salam.
1 jempol jahe > di parut.
1 jemol lengkuas > di parut.
1 batang sereh > di memarkan

Bumbu Halus:

1 cabai merah.
1 kelingking kunyit.
4 siung bawang merah.
3 siung bawang putih.
4 butir kemiri.
¼ sdt ketumbar.

Cara:

1. Cuci ikan gurame, gurat kedua sisinya , lumuri dengan garam dan sari jeruk nipis atau asam jawa. Di goreng sampai kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
2. Haluskan bumbu dan tumis sampai harum , tambahkan 1 sdt cuka dan 1 cangkir air.
3. Masukan bahan-bahan yang lain, masak sampai mendidih . sesudah mendidih, masukan ikan gurame goreng. Teruskan memasak sebentar , sekitar tiga menit.
4. Sajikan di piring lebar dengan taburan daun kemangi.[]

Sumber: 

Infokuliner.com

2. Tasybih: Menyerupakan Allah dengan sifat makhluk. 
TASYBIH = percaya bahawa Allah ada SIFAT MAKHLUK. Allah TIDAK BOLEH ADA SIFAT ATAU CIRI-CIRI MAKHLUK.

Tasybih akan berlaku bila tidak faham SIFAT ALLAH dan SIFAT MAKHLUK.

Duduk, menetap, bertempat, berarah, bersemayam, beranggota, berwajah, berkaifiat, dll adalah SIFAT MAKHLUK.

Sesiapa percaya Allah ADA SIFAT MAKHLUK maka dia telah samakan Allah MACAM makhluk -> tasybih.

Makhluk boleh ada SIFAT ALLAH tetapi tidak sama darjat dgn Allah spt melhat, mendengar, berkata-kata.

Salaf beriman dan tidak tolak ayat quran YADULLAH.

Salaf TOLAK "MAKNA ZAHIR" YAD sebab mereka tahu ia sifat ciri MAKHLUK.

Salaf beriman dan tidak tolak ayat quran ISTAWA.

Salaf TOLAK "MAKNA ZAHIR" ISTAWA sebab mereka tahu ia sifat ciri MAKHLUK.

Anggota badan, duduk, jalis, bersemayam. Menetap adalah SIFAT atau CIRI MAKHLUK.

Wahabi TERIMA "MAKNA ZAHIR" ISTAWA sebab mereka TIDAK tahu ia sifat ciri MAKHLUK.

Wahabi TERIMA "MAKNA ZAHIR" YAD sebab mereka TIDAK tahu ia sifat ciri MAKHLUK.

Wahabi TASYBIH sebab percaya Allah ADA SIFAT MAKHLUK kerana mereka TIDAK TAHU BEZA SIFAT ALLAH dan SIFAT MAKHLUK.
*
Sumber: 

INSPIRASI
3. Jangan Pernah Puas. 
By Ari Cahya Pujianto  Last updated Jan 31, 2018
Oleh: Jundi Imam Syuhada
Foto:Aldi/Islampos
INI pengingat untuk siapapun; Jikalau ada yang sudah merasa cukup dengan amalan yang telah dilakukannya, bacalah kisah orang-orang terdahulu. Niscaya, akan didapati perasaan bahwa amalan kita tidak ada apa-apanya.

Barangkali, ada di antara kita yang bangga dan merasa cukup dengan shalat jama’ahnya setiap waktu. Maka ketahuilah, bahwa selama lima puluh tahun lamanya seorang Tabi’in bernama Sa’id bin Musayyab tidak pernah sekalipun ketinggalan takbiratul ihram.

Seringkali, ada pula yang bangga dan merasa cukup dengan bacaan quran satu juz setiap harinya. Hendaknya kita tahu; bahwa hanya dengan delapan hari saja shahabat Ubay bin Ka’ab sudah menghatamkan Al Quran.

Barangkali ada yang bangga dan merasa cukup dengan puasa Senin Kamis. Maka ketahuilah, bahwa selama lima puluh tahun lamanya Muhammad bin Jafar melaksanakan puasa Daud.

Kita tidak diminta untuk menyaingi ibadah mereka, tetapi hati ini perlu berhati-hati dengan perasaan cukup akan kebaikan, sebab ianya bisa mencegah kita dari perbuatan baik lainnya. Ibarat orang yang sudah kenyang tidak akan makan, itulah umpama yang membuat orang-orang terdahulu begitu tersentak dan tak mau “merasa kenyang”, dan memilih untuk semangat beramal, karena mereka tidak pernah puas dengan kebaikan yang telah mereka lakukan.

Maka, berbuat baiklah dan jangan pernah puas. []


Sumber: 

4. Anggi, Pengamen yang Temukan Keteraturan Hidup dalam Islam. 
Ricky Abdurrahman Hafidz  01/02/18 | 22:13 Silaturahim 

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Penulis: Tim Inisiatif Zakat Indonesia

dakwatuna.com – Kehidupan jalanan yang liar dan tanpa aturan justru menuntun Mochammad Anggi untuk terus mengenal Islam. Laki-laki yang berprofesi sebagai pengamen jalanan ini menemukan hidayah dari sesama pengamen jalanan, beberapa tahun lalu.

Mochammad Anggi terlahir dari keluarga yang berbeda keyakinan, ayah beragama Kahtolik dan ibu beragama Islam membuat anak pertama dari tiga bersaudara ini tidak memiliki keyakinan yang jelas.

“Secara dokumen saya beragama Katholik tapi jarang sekali ke gereja, apalagi setelah ibu saya meninggal waktu saya remaja, kehidupan saya jadi kehilangan pegangan dan tanpa arah” terangnya.

Setelah ibu meninggal, lanjutnya, kehidupan jadi tidak jelas hingga akhirnya, laki-laki berdarah Manado ini turun ke jalan menjadi pengamen.

“Di jalan, kehidupan saya semakin tida jelas, banyak bertemu dengan orang-orang berbagai macam karakter, tapi ada teman-teman beragama Islam yang rajin melasanakan shalat membuat saya sering memperhatikan mereka.” Ungkapnya.

Laki-laki bernama asli Anggi Kodongan ini mengungkapkan “Saya merasa hidup tidak ada arti dan aturan. Apalagi setiap hari Jum’at teman-teman pengamen jam setengah sebelas sudah berhenti ngamen, mandi dan siap-siap ke masjid untuk shalat Jum’at. Sementara saya hanya nunggu di halte sambil main gitar seperti orang kebingungan. mau ikut malu karena agama saya Katholik dan tidak ada yang mengajak saya juga”

Hati Anggi mulai terketuk dan penasaran dengan kehidupan muslim yang teratur, dia pun banyak bertanya tentang Islam kepada temannya yang juga pengamen tapi sangat taat pada ajaran agama.

“Saya sering bertanya sama teman, dia menjelaskan banyak tentang Islam. Saya cukup kagum karena dalam Islam semua kehidupan sudah diatur dan ada tempat mengadu yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala” katanya.

Teman saya menjelaskan, lanjutnya, kalau kita orang susah tidak punya agama, tidak punya Tuhan lalu kepada siapa kita mengadu. Kalau makan sehar-hari mungkin bisa minta ke orang tapi untuk hal-hal besar kepada siapa kita meminta? Dan hanya Islam agama yang di ridhoi, Islam hanya ada satu Tuhan yaitu Allah.

“Sejak saat itu saya mulai sering main ke masjid, belajar wudhu dan shalat. Ketika belajar wudhu saya merasa cerah, tenang dan pokoknya banyak perasaan tenang yang tidak bisa saya jelaskan, Pokoknya saya seperti tidak punya beban. Sering main ke masjid dan sholat akhirnya saya bersyahadat dibimbing oleh teman saya” jelas anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Dalam waktu beberapa bulan, Anggi mulai belajar membaca Iqra dibimbing temannya, dan ketika masuk ke Iqra empat Anggi mulai belajar kepada Ustadz dan semakin sering bergaul dengan para Ustadz di masjid.

“Kalau dahulu saya ngamen tidak ingat waktu tapi setelah memeluk Islam. Saya jadi ingat waktu, jam berapa saya harus sholat dan hari apa saya harus puasa. Terlebih saya meminta apapun kepada Allah intinya jadi tidak terlalu mengejar dunia dan hanya menggantungkan harap kepada Allah sebelum saya mencari rezeki” ungkapnya.

Pada tahun 2011, dia mengikuti program rehabilitasi sosial di Balai Rehabilitasi Sosial Hestining Budi Klaten, Jogja. Disana dia diajarkan keahlian sebagai bekal usaha, di tempat itu pula dia bertemu dengan istrinya dan memutuskan untuk menikah, dia pun bersyahadat ulang dan mendapatkan dokumen resmi sebagai Muslim dan berganti nama menjadi Mochammad Anggi.

Bapak dari tiga anak ini mengaku, setelah memeluk Islam memang finansialnya tidak berubah tapi kehidupannya menjadi terarah, terlebih setelah melahirkan anak ketiga, istri Anggi mengalami gagal ginjal kronis dan sempat membuatnya putus asa.

“Awalnya istri sakit asma seja kecil dan sering mengkonsumsi obat warung setiap hari, ketika kami tinggal di Bekasi, istri sakit asma dan tidak mempan minum obat warung, akhirnya saya ke dokter dan kata dokter, istri saya harus pakai inhealer dan satu harga inhealer itu hampir enam ratus ribu. Saya bingung dan putus asa karena tidak mampu untuk membeli” katanya.

Ketika di Masjid Islamic Center Bekasi, lanjutnya, usai shalat dia berdoa dan menangis, mengeluhkan kesulitannya pada Allah, usai berdoa dia berbincang dengan seseorang dan menyarankan dia untuk meminta bantuan ke Laznas Inisiatif Zakat Indonesia. 

“Saya merasa tercerahkan, saya langsung ke kantor Inisiatif Zakat Indonesia dengan membawa dokumen dan kurang dari dua jam Alhamdulillah dapat bantuan yang istri saya butuhkan, dan setiap bulan saya dapat bantuan inhealer. Istri saya dalam sebulan menghabiskan dua inhealer. Saya sangat bersyukur karena bantuan Allah datang begitu cepat” ungkapnya. 

Beberapa tahun, dia  kembali ke Klaten, istri Anggi mengalami sakit gagal ginjal akibat sering mengkonsumsi obat warung.  “Istri saya harus cuci darah, dan kondisinya sudah sangat parah sampai badan dan kakinya bengkak, untuk beraktivitas harus ‘ngesot’. Terlebih kami tidak punya BPJS jadi agak kesulitan untuk berobat, tapi Alhamdulillah dari piha Balai Sosial Hestining Budi Klaten membantu kami untuk membuat BPJS, tapi sayangnya untuk cuci darah tidak di cover BPJS” ungkapnya.

Akhirnya keluarga kecil ini, memutuskan untuk kembali ke Bekasi dan mencari rumah sakit yang bisa mengobati istrinya, “Kondisi istri saya sudah parah, badannya sudah hitam, hangus seperti orang terbakar dan saya mengunjungi rumah sakit di Bekasi semua tidak ada yang sanggup, hanya rumah sakit dr. Subkhi Abdul Qadir yang menerima,  dan dapat bantuan untuk cuci darah dari Laznas Inisiatif Zakat Indonesia dengan siklus cuci darah seminggu dua kali, sekali cuci darah kurang lebih 1.500.000,00. Alhamdulillah atas izin Allah istri saya sembuh total.”

“Saya tidak tahu, kalau saya belum mengenal Islam mungkin saya akan putus asa dan tidak tahu meminta ke siapa, Alhamdulillah Allah memudahkan jalan saya dan keluarga untuk mendapatkan hidayah, saya merasakan kasih sayang Allah sangat-sangat besar karena telah menunjukan saya Islam dan sudah menyembuhkan istri saya” pungkasnya. (SaBah/dakwatuna)


Sumber: 

TIRAI KAMAR
5. Berdo’a Sebelum Hubungan Intim, Ini Keberkahannya. 
By Adam  Last updated Feb 1, 2018
Foto: Abu Umar/Islampos
HAMPIR dari seluruh aktivitas kita sehari-hari, Rasulullah SAW telah mengajarkan doanya. Selain untuk mendapatkan kemudahan, doa juga cara kita memohon keberkahan dari setiap kegiatan yang kita lakukan. Termasuk di dalamnya berhubungan suami istri.

Untuk meraih keberkahan dalam hubungan intim pada pasangan suami istri, di antaranya adalah dengan berdo’a ketika hendak mendatangi istri. Keampuhan do’a ini akan memberikan kebaikan pada keturunan yang dihasilkan, itu di antaranya. Juga tentunya hubungan intim yang sesuai ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam akan semakin menambah kemesraan karena keberkahan yang hadir ketika itu.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a:

(Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa), “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya,” (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).

Kapan Do’a Tersebut Dibaca?

Dikutip dari Rumaysho.com, Ash Shon’ani berkata bahwa hadits tersebut adalah dalil bahwa do’a tersebut dibaca sebelum bercumbu yaitu ketika punya keinginan. Karena dalam riwayat Bukhari lainnya disebutkan,

“Adapaun jika salah seorang dari mereka mengucapkan ketika mendatangi istrinya …” (HR. Bukhari no. 5165).

Makna kata “ketika” (حِينَ) dalam riwayat ini bermakna “berkeinginan”. (Subulus Salam, 6: 91).

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9: 228) berpendapat bahwa do’a ini dibaca sebelum hubungan intim. Begitu pula pendapat Syaikh ‘Abdul Qodir Syaibah dalam Fiqhul Islam, 7: 61-64.

Intinya, do’a ini diucapkan sebelum memulai hubungan intim dan bukan di pertengahan atau sesudahnya. Hukum membaca do’a ini adalah sunnah (mustahab) (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 1: 190). Dan jika dilihat dari tekstual hadits di atas, do’a ini dibaca oleh suami.

Berkah dari Berdo’a sebelum Hubungan Intim

Pertama: Mengikuti ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ini sudah merupakan berkah tersendiri. Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu pernah berkata,

”Aku tidaklah biarkan satu pun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang,” (HR. Bukhari no. 3093 dan Muslim no. 1759).

Kedua: Setan tidak akan turut serta dalam hubungan intim tersebut karena di dalam do’a ini diawali dengan penyebutan “bismillah”. Demikian pendapat sebagian ulama. Mujahid rahimahullah berkata,
“Siapa yang berhubungan intim dengan istrinya lantas tidak mengawalinya dengan ‘bismillah’, maka setan akan menoleh pada pasangannya lalu akan turut dalam berhubungan intim dengannya” (Fathul Bari, 9: 229). Ya Allah, lindungilah kami dari gangguan setan kala itu.

Ketiga: Kebaikan do’a ini pun akan berpengaruh pada keturunan yang dihasilkan dari hubungan intim tersebut. Buktinya adalah riwayat mursal namun hasan dari ‘Abdur Razaq di mana disebutkan,
“Jika seseorang mendatangi istrinya (berhubungan intim), maka ucapkanlah ‘Ya Allah, berkahilah kami dan keturunan yang dihasilkan dari hubungan intim ini, janganlah jadikan setan menjadi bagian pada keturunan kami’. Dari do’a ini, jika istrinya hamil, maka anak yang dilahirkan diharapkan adalah anak yang sholeh” (Fathul Bari, 9: 229).

Keempat: Keturunan yang dihasilkan dari hubungan intim ini akan selamat dari berbagai gangguan setan. Jika dipahami dari tekstual hadits, yang dimaksud dengan anak tersebut akan selamat dari berbagai bahaya adalah umum, yaitu mencakup bahaya dunia maupun agama. Namun Al Qodhi ‘Iyadh berkata bahwa para ulama tidak memahami seperti itu. (Minhatul ‘Allam, 7: 348).

Ibnu Daqiq Al ‘Ied berkata, “Bisa dipahami dari do’a ini bahwa setan juga tidak akan membahayakan agama anak dari hasil hubungan intim tersebut. Namun bukan berarti anak tersebut ma’shum, artinya selamat dari dosa” (Fathul Bari, 9: 229).

Syaikh Ibnu Baz memahami bahwa yang dimaksud dalam hadits bahwa anak tersebut akan tetap berada di atas fithroh yaitu Islam. Setan bisa saja menggoda anak tersebut, namun segera ia akan kembali ke jalan yang lurus. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (QS. Al A’rof: 201) (Lihat Minhatul ‘Allam, 7: 349).

Kelima: Keberkahan do’a ini berlaku bagi wanita yang akan hamil dengan hubungan intim tersebut atau yang tidak hamil karena lafazhnya umum. Inilah pendapat Al Qodhi ‘Iyadh (Fathul Bari, 9: 229).

Jadikanlah Kebiasaan!

Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan hafizhohullah berkata, “Hendaklah seorang muslim bersemangat mengamalkan do’a ini ketika berhubungan intim hingga menjadi kebiasaan. Hendaklah ia melakukannya dalam rangka mengamalkan nasehat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan demi menghasilkan keturunan yang terjaga dan terlindungi dari gangguan setan, juga supaya mendapatkan keberkahan dari do’a ini” (Minhatul ‘Allam, 7: 348).

Ibnu Hajar berkata, “Faedah yang ditunjukkan dalam do’a ini adalah disunnahkannya membaca bismillah dan berdo’a serta merutinkannya hingga pada hal yang nikmat semacam dalam hubungan intim”. (Fathul Bari, 9: 229).

Hadits yang kita ulas kali ini menunjukkan bahwa setan akan mengganggu manusia dalam segala kondisi. Ketika tidur, ketika bangun dari tidur, setan akan terus memberikan was-was. Jika seseorang lalai dari mengingat Allah, maka setan akan mengganggu. Namun jika mengingat Allah, setan akan lari bersembunyi. Oleh karena itu, hendaklah kita membiasakan untuk terus berdzikir, membaca ta’awudz, berdo’a, supaya kita terlindungi dari gangguan setan (Nasehat Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam, 7: 349).[] 

Sumber: 

Foto: eNCA
ROMANTIKA DIAMOR
6. Suami, Sentuhlah Istri Anda. 
By Adam  Last updated Feb 1, 2018

SENTUHAN seorang suami terhadap istrinya memiliki manfaat luar biasa secara emosional, fisiologis, dan bahkan spiritual. Penelitian menunjukkan manfaat yang tak terhingga dari menyentuhnya seorang suami pada istrinya.

Sayangnya, sebagian besar suami merasa ini tidak penting. Mereka hanya menyentuh istrinya hanya ketika berada di tempat tidur saat menunaikan hajat.

Berikut ini adalah tujuh sentuhan berarti setiap suami terhadap istrinya.

1. Sentuhlah istri Anda pertama kali di setiap pagi. Bisa berupa tepukan lembut di pipinya saat membangunkan dia untuk tahajjud. Atau memeluknya untuk sama-sama bangun. Suami ke masjid dan istri mempersiapkan kebutuhan sepanjang hari itu.

2. Beberapa kali dala sepekan, telefon atau kirim WA istri Anda. Katakan “Aku mencintaimu.” Atau “Baik-baik yaa…” untuk menunjukkan perhatian Anda padanya.

3. Menulis catatan dengan cara manual. Sekarang ini kita sangat dikungkung oleh teknologi. Nah, secarik kerta berisi ucapan-ucapan sederhana untuk istri Anda mungkin akan sangat bermakna.

4. Jika istri Anda suka coklat atau sepatu, maka di waktu-waktu tertentu, berikanlah apa disukainya.

5. Anda akan mendapatkan energi yang kembali pulih dan besar jika setiap kali pulang ke rumah setelah bekerja seharian atau dinas luar, Anda langsung memeluk istri Anda. Peluklah ia dengan hangat dan sapalah dia. Kecuplah keningnya, dan rasakan apa yang terjadi pada diri Anda.

6. Pegang tangannya ketika Anda berjalan berdua atau ketika hanya duduk di rumah. []


Sumber: 


PALESTINA
7. Khalid Misy’al: Kematian Imad Al-Alami Adalah Kerugian Besar. 
By Sodikin  Last updated Feb 1, 2018
Innalillahiwainnailaihirojiun. 
Imad Al Alami. Foto: Al Arabiya
PALESTINA—Wafatnya tokoh senior Hamas Imad Al-Alami menjadi membawa kesedihan tersendiri bagi para pejabat Hamas. Mantan Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Palestina Hamas Khaled Misy’al mengatakan bahwa kematian Imad Al-Alami adalah kerugian besar bagi Palestina dan Hamas.

Misy’al menyatakan bahwa Imad Al-Alami adalah seorang tokoh yang bijak, memiliki tujuan yang lurus serta pikiran yang mendalam dan matang lagi jernih, PIC melaporkan pada Rabu (31/1/2018).

“Kompas politiknya lurus lagi jelas, tidak bias. Pimpinan yakin padanya, bila dikirim dalam tugas dan misi. Dia memiliki bobot dalam pengambilan keputusan. Tidak melampaui batas dan tidak ekstrem, selalu lebih dekat kepada sikap moderat yang kokoh,” ungkap Misy’al.

“Ketika saya menjabat sebagai kepala biro Hamas. Dalam pertemuan apapun yang ada di dalamnya Imad Al-Alami, Anda akan merasa tenang dengan keputusan yang benar padanya dan keseimbangan yang akurat dalam mengambil keputusan,” tambah Misy’al.

Misy’al menegaskan bahwa Imad Al-Alami adalah generasi awal dan murid dari pendidikan gerakan Hamas Syaikh Ahmad Yasin.

“Saya bangga dan merasa terhormat bisa mengenalnya sejak tahun 1990-an. Tidak butuh waktu lama untuk mengetahui bahwa dia adalah pribadi yang unik,” demikian Misy’al.

Imad Al-Alami gugur setelah secara tidak sengaja menembak dirinya sendiri ketika membersihkan senjatanya di Gaza pada 9 Januari lalu. []

SUMBER: 

PIC

DUNIA GHAIB
8. Setelah Para Nabi Dan Rasul Tiada, Apa Tugas Malaikat Jibril? 
By Sodikin Last updated Feb 1, 2018
Ilustrasi Malam Hari Foto:Pixabay
IMAN kepada para malaikat adalah salah satu dari enam rukun iman yang wajib dimiliki setiap Muslim. Nah, ada 10 malaikat yang wajib diketahui umat Muslim, meskipun pada kenyataannya jumlah malaikat sangat banyak. Dari kesepuluh malaikat yang wajib diketahui, Jibril merupakan malaikat yang diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.

Namun seiring dengan berakhirnya wahyu, maka tugas Jibril pun berakhir.

Dari sini kemudian muncul pertanyaan yang agak provokatif. Apakah setelah tugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul tiada, Jibril menjadi malaikat pengangguran? Tentu jawabanya adalah tidak. Pasalnya tugas malaikat Jibril bukan hanya sebatas menyampaikan wahyu, tetapi ada tugas-tugas lain yang diembannya.

Dalam Kitab Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik yang ditulis oleh Jalaluddin As-Suyuthi terdapat pembahasan mengenai empat panglima malaikat yang mengelola urusan dunia. Dalam hal ini ia menghadirkan pelbagai macam riwayat, salah satunya adalah riwayat Ibnu Abi Hatim, Abus Syekh, dan Al-Baihaqi dari Ibnu Sabith.

Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa ada empat malaikat diberi tugas untuk mengelola dunia. Dari empat malaikat tersebut adalah Jibril yang salah satu tugasnya adalah mengurusi angin, Mikail mengurusi urusan hujan dan tumbuh-tumbuhan, dan Izrail diberi tugas mencabut nyawa. Sedang Israfil diberi tugas untuk menyampaikan perintah kepada mereka.

“Empat panglima malaikat yang mengurusi urusan dunia. Ibnu Abi Hatin dan Abus Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-‘Uzhmah dan Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Ibnu Sabith ia berkata, ‘Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, Malaikat Maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka,” (Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik, Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 16).

Tugas lain yang diemban Jibril adalah memenuhi hajat atau kebutuhan manusia. Dalam sebuah riwayat Al-Baihaqi dari Tsabit dikatakan bahwa Allah mendelegasikan Jibril untuk mengurusi hajat manusia.

Apabila orang mukmin berdoa, Allah SWT menahan Jibril sejenak untuk mengabulkan doanya. Hal ini terjadi karena Allah senang mendengarkan lantunan doa orang Mukmin. Lainnya halnya apabila yang berdoa adalah orang kafir, maka Allah langsung memerintahkan kepada Jibril untuk segara memenuhinya. Hal ini karena Allah tidak menyukai mendengar lantunan doanya.

“Al-Baihaqi meriwayatkan dari Tsabit, dia berkata, ‘Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mendelegasikan Malaikat Jibril AS dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang Mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril AS, ‘Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya.’ Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, ‘Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya,’” (Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik, Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 24).

Dua riwayat di atas sudah cukup untuk menjelaskan bahwa setelah selesai menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul, bukan berarti kemudian malaikat Jibril tidak melakukan apa-apa. Sebab, tugas yang diembannya bukan hanya sebatas itu tetapi masih ada tugas-tugas lainnya. []

SUMBER: 
http://www.nu.or.id/post/read/85595/setelah-wahyu-tak-turun-lagi-apakah-tugas-jibril
Setelah Para Nabi dan Rasul Tiada, Apa Tugas Malaikat Jibril? - Islampos
INSPIRASI
9. 8 Sifat Rendah Hati Para Pencari Ilmu. 
By Ari Cahya Pujianto  Last updated Feb 1, 2018
Foto: PoetryMusic
SIFAT rendah hati yang dimiliki para pencari ilmu lahir karena keinginanan dan kebutuhan akan ilmu tersebut digambarkan dari pengalaman sahabat dan para ulama sebagai berikut.

1. Imam Bukhari RA. meriwayatkan dari Imam Mujahid RA. bahwa barang siapa yang malu atau sombong dalam mencari ilmu, ia tidak bisa mendapatkan Ilmu.

2. Ali RA. berkata, “Siapa pun yang telah mengajarkan ilmu kepadaku walaupun hanya satu huruf, aku adalah hamba sahayanya, apakah aku akan dibebaskannya atau dijualnya.”

3. Yahya bin Katsir RA. berkata, “llmu tidak akan datang dengan cara bersenang-senang.”

4. Imam Syafi’i berkata, “Seseorang yang mencari ilmu tanpa keinginan hati dan tanpa perasaan membutuhkannya, ia tidak akan pernah berhasil. Sebaliknya, seseorang yang dengan berstisah payah dan hidup di dalam kesempitan, berusaha untuk mendapatkannya, ia akan berhasil.”

5. Imam Abu Yusuf RA. menambahkan, “Saya mendengar dari orang-orang saleh bahwa seseorang yang tidak menghargai gurunya, ia tidak akan berhasil.”

6. Ibnu Jama’ah RA. berkata, “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan dan tunduknya adalah kebanggaan.”

7. Al-Khatib telah meriwayatkan dalam kitab Jami’-nya bahwa Ibnul Mu’taz berkata, “Orang yang rendah diri dalam belajar adalah yang paling banyak ilmunya, sebagaimana tempat yang rendah adalah tempat yang paling banyak airnya.”

8. Dalam syairnya, Humaidi RA. menulis:
Berjumpa dengan manusia tidak memberi manfaat apa-apa
Kecuali perkataan yang sia-sia dan kabar angin
Maka kurangilah bertemu dengan manusia,
Kecuali untuk mengambil ilmu atau memperbaiki diri. []

SUMBER: 
INSPIRASIMUSLIM
8 Sifat Rendah Hati Para Pencari Ilmu - Islampos


Foto: Dody Lazwardi/Istimewa/Islampos
ISLAM 4 BEGINNER
10. Alasan Mengapa Seorang Mukmin Dilarang Membatalkan Janji. 
By Adam  Last updated Feb 2, 2018

IKATAN perjanjian dalam berbagai hubungan kerja merupakan suatu interaksi yang tidak mungkin dielakkan. Apalagi menyangkut pekerjaan yang menuntut adanya saling percaya satu sama lain. Namun, dalam keadaan terpaksa, terkadang seseorang membatalkan suatu perjanjian.

Misalnya, karena sakit yang menyebabkan lemahnya jiwa dan fisik, karena sempitnya waktu, atau penyebab lain yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak yang membuat perjanjian.

Atas dasar mufakat, seseorang dapat membatalkan perjanjiannya. Pembatalan janji seperti ini, baik secara manusiawi maupun secara syariat dapat dibenarkan. Namun ada kalanya seseorang mempunyai penyakit di dalam hatinya, yaitu dengan mudah membuat perjanjian dengan orang lain lalu dengan mudahnya pula membatalkan janji yang telah dibuatnya tanpa persetujuan.

Jika kondisinya telah separah itu, maka seseorang dapat terjangkit penyakit hati yang harus diobati. Sikap seperti ini termasuk haram dimiliki oleh seorang mukmin. Alasannya adalah sebagai berikut.

1. Secara materi, sikap itu merugikan orang lain, terutama jika dia membawahi banyak orang atau punya relasi usaha. Ingat, semua orang yang merasa dirugikan harus dipertanggungjawabkan.

2. Secara moral, sikap seperti itu akan menghilangkan kepercayaan orang lain. Tidak mustahil jika suatu hari nanti semua orang akan menjauhinya.

3. Pelakunya akan dikenal sebagai tukang membatalkan janji (ghadir), baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah Saw bersabda,

“Setiap orang yang suka membatalkan janji(nya) pada hari kiamat akan memikul bendera di bagian belakangnya (sebagai tanda atas perbuatannya di dunia) yang akan ditinggikan sesuai dengan kadar pembatalannya.” (HR. Ahmad)

Oleh karena itu, setiap orang beriman wajib memelihara setiap janjinya, dengan memenuhi seluruh ketetapan atau semua persetujuan yang telah dibuatnya. Allah berfirman, “Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti bakal diminta pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra : 34)

Agar selamat dari penyakit ghadir ini, yang terpenting kita harus pandai-pandai dan hati-hati membuat suatu keputusan dan perjanjian. []

Sumber: 
60 Penyakit Hati/Uwes Al-Qorni/Remaja Rosdakarya/2005
Alasan Mengapa Seorang Mukmin Dilarang Membatalkan Janji - Islampos

ISLAM 4 BEGINNER
11. Begini Adab Murid Yang Baik Terhadap Gurunya. 
By Eneng Susanti  On Feb 2, 2018
Foto: Adam/Islampos
ADAB merupakan suatu persoalan tingkah laku yang mendasar. Sayangnya, hal ini seolah terabaikan. Tak sedikit generasi ‘jaman now’ yang mengabaikan adab baik terhadap orang tua, guru, maupun orang lain di sekitar yang seharusnya mereka hormati.

Tak bisa dipungkiri, beberapa kasus penganiayaan justru dilakukan oleh anak atau murid kepada orangtua atau guru. Padahal,  dalam Madarijus Salikin disebutkan bahwa sesungguhmya adab yang mulia adalah salah satu faktor penentu kebahagiaan dan keberhasilan seseorang. Begitu juga sebaliknya, kurang adab atau tidak beradab adalah alamat (tanda) jelek dan jurang kehancurannya.

Adab sangat penting untuk diimplementasikan dalam semua aspek kehidupan, apalagi di di dunia pendidikan. Bagaimana adab seorang murid yang baik terhadap gurunya dalam lingkungan pendidikan di sekolah, khususnya di dalam kelas?

Bila pelajaran telah dimulai hendaklah bagi seorang penuntut ilmu memperhatikan hal-hal berikut;

Menghadirkan hati dan perhatian dengan seksama, intinya konsentrasi mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sikap yang demikian akan membuat pelajaran lebih membekas dan terpahami.

Ibnu Jama’ah berkata: “Hendaklah seorang murid ketika menghadiri pelajaran gurunya memfokuskan hatinya dan bersih dari segala kesibukan. Pikirannya penuh konsentrasi, tidak dalam keadaan mengantuk, marah, haus, lapar dan lain sebagainya. Yang demikian agar hatinya benar-benar menerima dan memahami terhadap apa yang dijelaskan dan apa yang dia dengar.” (Tadzkiroh Sami’ hal. 96)

Demikian juga Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: “Apabila engkau bermajelis maka bersemangatlah untuk mendengarkan daripada berbicara. Belajarlah bagaimana mendengar yang baik sebagaimana belajar berkata. Janganlah engkau memutus pembicaraan orang.” (Adab at-Tatalmudz hal. 43)

Mengenakan pakaian yang bersih. 

Karena kondisi yang bersih menandakan bahwa seorang murid siap menerima pelajaran dan ilmu. Maka jangan salah-kan apabila ilmu tidak meresap dalam dada karena kondisi kita yang kurang siap, pakaian penuh keringat, kepanasan dan sebagainya.

Ingatlah ketika malaikat Jibril bertanya kepada Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau sangat bersih pakaian dan keadaan dirinya. Umar bin Khoththob mengatakan: “Ketika kami duduk di sisi Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari, tiba-tiba datang kepada kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas perjalanan jauh.” (HR. Muslim 8, Abu Dawud 4695, Tirmidzi 2610, Nasa’i 8/97, Ibnu Majah 63 dan selainnya.)

Duduk dengan tenang. 

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin berkata: “Duduklah dengan duduk penuh adab. Jangan engkau luruskan kakimu di hadapannya, ini termasuk adab yang jelek. Jangan duduk dengan bersandar, ini juga adab yang jelek apalagi di tempat be­lajar. Lain halnya jika engkau duduk di tempat umum, maka ini lebih ringan.” (at-Ta’liq as-Tsamin hal. 181)

Bertanya kepada guru. 

Dahulu dikatakan, “Bertanya dengan baik adalah setengah ilmu.” (Fathul Bari 1/142). Maka, dalam mengajukan pertanyaan, seorang murid pun tetap harus memperhatikan adabnya. . Apabila ada pelajaran yang tidak dipahami maka bertanyalah ke­pada guru dengan baik. Bertanya dengan tenang, tidak tergesa-gesa dan pergunakanlah bahasa yang santun lagi sopan.

Adakalanya murid yang penuh dengan rasa ingin tahu mendesak guru untuk menjawab pertanyaan dengan sejelas-jelasnya, bahkan sampai berdebat. Dalam keadaan demikian, murid perlu memahami bahwa guru adalah manusia biasa. Ia bisa saja lupa ataupun salah.

Syaikh al-Albani berkata: “Kadangkala seorang alim tidak bisa mendatangkan dalil atas se­buah pertanyaan, khususnya apa­bila dalilnya adalah sebuah istinbat hukum yang tidak dinashkan secara jelas dalam al-Qur’an dan Sunnah. Semisal ini tidak pantas bagi penanya untuk terlalu mendalam bertanya akan dalilnya. Menyebutkan dalil adalah wajib ketika realita menuntut demikian. Akan tetapi tidak wajib baginya acapkali ditanya harus menjawab Allah berfirman demikian, Rosul bersabda demikian, lebih-lebih dalam perkara fiqih yang rumit yang diperselisihkan. (Majalah al-Asholah edisi. 8 hal. 76. Lihat at-Ta’liq as-Tsamin hal. 188)

Maka, adab yang harus dijaga oleh seorang murid adalah tetap menghormati guru. 

Meski guru memiliki kelemahan dan kekurangan, tidak ada alasan bagi seorang murid untuk mengejek ataupun mengolok-oloknya. Panggilah guru dengan panggilan yang baik, tidak menyebut hanya namanya saja apalagi mengejeknya.

Allah berfirman, maksudnya: Janganlah kamu jadikan panggilan Rosul di antara kamu seperti pang­gilan sebahagian kamu kepada seba-hagian (yang lain) … (QS. an-Nur [24]: 63)

Ayat ini adalah pokok untuk membedakan orang yang punya kedudukan dengan orang yang biasa. Harap dibedakan keduanya. (al-Faqih wal Mutafaqqih, Adab at-Tatalmudz hal. 52)

Ketika seorang murid menghormati guru dengan menjaga adabnya, insya Allah, ia dapat memperoleh keberkahan ilmu yang diberikan oleh gurunya tersebut. Tidaklah kebaikan dunia dan akhirat kecuali dapat diraih dengan adab, dan tidaklah tercegah kebaikan dunia dan akhirat melainkan karena kurangnya adab. []

SUMBER: 
AL FURQON
Begini Adab Murid yang Baik terhadap Gurunya - Islampos
12. Anak-anak Terbunuh di Yaman, Laporan PBB: Koalisi Saudi Harus Tanggung Jawab. 
William Ciputra  02/02/18 | 16:54 Asia, Amerika 
Perang Yaman yang sangat merugikan bagi masyarakat sipil. (Aljazeera.net)
dakwatuna.com – Sana’a. Dilansir Aljazeera.net, Jumat (02/02/2018), Laporan PBB menyoroti banyaknya anak-anak yang terbunuh di Yaman. Menurut laporan, Koalisi Arab Saudi bertanggung jawab besar atas peristiwa menyedihkan tersebut.

Disebutkan, laporan PBB juga menyertakan dokumentasi korban serangan yang dilancarkan pasukan Koalisi. Serangan tersebut, menyebabkan puluhan anak-anak menjadi korban baik luka-luka maupun tewas.

Laporan itu disebut-sebut sebagai laporan rahasia dari Badan Kejahatan Perang PBB (UNWCC) yang mengamati situasi anak-anak diwilayah konflik. Sementara situasi anak-anak untuk musim panas lalu telah diserahkan ke DK PBB pada 19 Januari lalu.

Masih menurut laporan, Koalisi Saudi bertanggung jawab atas terbunuhnya 68 anak-anak dan 36 terluka pada serangan di musim panas lalu. Sementara Milisi Hutsi bertanggung jawab atas 18 anak-anak tewas dan 29 lainnya yang terluka.

Lebih lanjut, ada sekitar 20 hingga 30 serangan dari Koalisi di setiap harinya. Dikatakan, serangan-serangan itu sebagiannya mengarah ke sekolah-sekolah dan pemukiman.

Laporan juga mendokumentasikan adanya dua serangan koalisi yang menyasar sekolah. Sementara perekrutan anak-anak sebagai tentara terus bertambah, terutama oleh Milisi Syiah Hutsi. (whc/dakwatuna)

Sumber: 
Aljazeera
Anak-anak Terbunuh di Yaman, Laporan PBB: Koalisi Saudi Harus Tanggung Jawab - dakwatuna.com

Foto: Adam/Islampos
TAHUKAH ANDA
13. Azan Selain Waktu Shalat, Bagaimana? (1) 
By Eneng Susanti  Last updated Feb 2, 2018

AZAN merupakan sebuah panggilan yang lazim dikumandangkan ketika waktu shalat sudah tiba. Namun, ternyata ada beberapa waktu dan kondisi dimana azan juga dikumandangkan selain pada waktu shalat. Bolehkah?

Mengenai kapan, bagaimana dan apa dalilnya, berikut ini ulasannya:

1. Azan ditelinga bayi yang baru lahir.

Mengumandangkan azan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir memang lazim dilakukan oleh umat muslim, khususnya di Indonesia. Hal ini seolah sudah menjadi tradisi. Dalil hadis tentang hal ini memang ada. Namun, hadis-hadis tersebut semuanya lemah, bahkan ada yang sangat lemah.

2. Ketika melihat jin atau merasakan suatu yang aneh (menakutkan).

Dalil hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait masalah ini juga ada, namun lemah.

Adapun anjuran azan ketika melihat jin atau merasakan suatu yang menakutkan dinukil dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu, Abu Shalih Dzakwan (w.101H) dan Zayd bin Aslam (w.136H)  rahimahumallah.

Diriwayatkan oleh Ibnu Fudhail Adh-Dhabbiy dalam kitabnya Ad-Du’aa no.119, bahwasanya cerita tentang makhluk aneh (yang bisa berubah wujud sejenis jin) disebutkan di sisi Umar, maka beliau bekata, “Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang mampu berubah dari wujud yang Allah ciptakan padanya, akan tetapi mereka punya tukang sihir sebagaimana tukang sihir kalian (dari kalangan manusia), maka jika kalian melihat suatu hal yang demikian (makluk berubah wujud) maka azan-lah”. [Sanadnya shahih]

Demikian juga diriwayatakan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya 1/291 no.389, Suhail bin Abi Shalih berkata, “Bapakku telah mengutusku kepada Bani Haritsah, saya pergi bersama budak kami -atau sahabat kami-. Lalu seorang memanggilnya dari suatu kebun dengan menyebut namanya. Maka orang yang bersamaku itu memeriksa kebun tersebut, namun dia tidak melihat sesuatu pun, maka aku menceritakan hal itu kepada bapakku, maka dia berkata, ‘Kalau saya merasa bahwa kamu akan menemui hal seperti ini, niscaya aku tidak akan mengutusmu, akan tetapi apabila kamu mendengar suara (aneh), maka kumandangkanlah azan untuk shalat, karena aku mendengar Abu Hurairah menceritakan dari Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya setan, apabila seorang muazin mengumandangkan azan shalat, maka dia berpaling, dan dia memiliki kentut’.”

Selain itu, diriwayatkan dari Imam Malik, beliau berkata, “Zayd bin Aslam ditugaskan pada wilayah pertambangan Bani Sulaim, dan pada pertambangan tersebut orang-orang sering diganggu dari kalangan jin. Maka mereka mengadukannya kepada Zayd bin Aslam, lalu ia memerintahkan mereka untuk mengumandangkan azan dengan mengeraskan suara mereka. Kemudian mereka melakukannya maka gangguan tersebut berhenti, dan mereka demikian sampai hari ini.

Imam Malik berkata, “Dan saya kagum dengan pendapat Zayd bin Aslam ini.” (Syu’ab Al-Iman karya Al-Baihaqiy, semua perawinya tsiqah)

3. Azan di telinga hewan dan manusia yang bersifat buruk.

Dalilnya adalah sebuah hadis yang disebutkan oleh Imam Al-Gazaliy rahimahullah dalam Ihyaa Ulumiddin 2/219:

“Jika seorang dari kalian merasa kesulitan menghadapi hewannya, atau akhlak istrinya buruk, atau seorang dari keluarganya, maka azanlah di telinganya”.

Hadits ini dilemahkan oleh syekh Albaniy rahimahullah dalam silsilah Adh-Dhaifah 1/130 no.52.

Hadits ini juga disebutkan oleh As-Subkiy rahimahullah dalam kumpulan hadits-hadits Ihya’ Ulumiddin karya Imam Al-Gazaliy yang tidak ia dapatkan sanadnya. (Thabaqaat Asy-Syafi’iyah Al-Kubraa 6/319)

Adapun Al-‘iraqiy dalam Tharh At-Tatsriib (2/203) merajihkan bahwa hadits Abu Hurairah khusus untuk azan waktu shalat.

Namun jika menjadikan hadits Abu Hurairah di atas bersifat umum bahwa setan lari ketika mendengar azan sekalipun bukan waktu shalat, dan sikap seseorang atau hewan menjadi buruk karena ada setannya, maka riwayat yang dinukil dari Umar, Abu Shalih, dan Zayd bin Aslam sepertinya bisa dijadikan hujjah.

4. Azan di telinga orang yang sedang bersedih atau banyak pikiran.

Diriwayatkan oleh Ad-Dailamiy, sebagaimana disebutkan oleh As-Suyuthiy dalam Jami’ Al-Ahadits 30/363 no.33359, Ibnu Al-Jazariy dalam Manaqib Ali bin Abi Thalib no.54, dan Al-Fadaniy dalam Al-‘ajalah fi al-ahadits al-musalsalah hal.84.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihatku bersedih, kemudian bertanya, ‘Wahai Ali, aku melihatmu bersedih?’ Ali menjawab, ‘Demikianlah wahai Rasulullah!’ Rasulullah bersabda, ‘Maka perintahkanlah salah seorang keluargamu untuk azan di telingamu, krn itu adalah obat’ Ali berkata, ‘Kemudian aku melakukannya, maka kesusahan hatiku itu hilang dariku.”

Sanad hadits ini sangat lemah, karena ada 2 rawinya yang dianggap tidak tsiqah.

5. Azan ketika ada kebakaran.

Disebutkan oleh Ibnu Hajar Al-Haitamiy rahimahullah dalam kitab “Tuhfatul Minhaaj fii Syarh Al-Minhaaj” 1/461, beliau berkata, “Dan disunnatkan juga azan untuk selain keperluan memanggil shalat, sebagaimana ber-azan pada telinga anak yang baru lahir, pada telinga orang yang sedang berduka cita, orang yang ayan (sakit sawan) atau kesurupan, orang yang sedang marah, orang yang jahat akhlaknya, dan binatang yang liar atau buas, ketika perajurit bertempur, ketika terjadi kebakaran, ada yang mengatakan: Ketika menurunkan mayat ke dalam kuburnya dengan mengiaskan azan saat baru keluar ke dunia, dan aku telah membantahnya dalam “Syarh Al-‘Ubab”. Dan ketika jin-jin memperlihatkan rupanya yakni bergolaknya kejahatan jin karena ada hadits shahih tentangnya, dan azan serta iqamat di balakang orang yang musafir.”

Akan tetapi hadits anjuran takbir kerika ada kebakaran derajatnya lemah bahwa kebanyakan sangat lemah.

Sedangkan, Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Takbir bisa memadamkan kebakaran, karena penyebabnya adalah api yang darinya setan diciptakan, api bisa menyebabkan kerusakan yang besar sama seperti setan, maka ia membantu mengobarkan api. Tabiat api selalu ingin membesar dan merusak di muka bumi sama seperti setan, dan keagungan dan kebesaran Allah menekan semua itu. Oleh sebab itu takbir mampu memadamkan api dan mengusir setan karena tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan dan kebesaran Allah ‘azza wa jalla.”

Ibnu Qayyim juga berkata, “Kami dan yang lainnya telah mencobanya dan ternyata benar demikian.” (Zaad al-ma’ad” 4/212). []

Sumber: 
Azan selain Waktu Shalat, Bagaimana? (1) - Islampos

TAHUKAH ANDA
14. Azan Selain Waktu Shalat, Bagaimana? (2) 
By Eneng Susanti  Last updated Feb 2, 2018
Foto: Adam/Islampos
AZAN merupakan sebuah panggilan yang lazim dikumandangkan ketika waktu shalat sudah tiba. Namun, ternyata ada beberapa waktu dan kondisi dimana azan juga dikumandangkan selain pada waktu shalat.

Kapan dan bagaimana hal itu dilakukan? Apa dalilnya?  Melanjutkan ulasan sebelumnya, berikut ini penjelasannya:

6. Azan di telinga orang yang ayan (sakit sawan) atau kesurupan (mashruu’).

Auf bin Malik Al-Asyja’iy radhiyallahu ‘anhu berkata, “Dulu kami meruqyah pada masa Jahiliyah, maka kami bertanya: Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu tentang itu? Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Perlihatkanlah kepadaku ruqyah kalian, tidak mengapa dengan ruqyah selama tidak terkandung dalamnya satu kesyirikan”.  (Sahih Muslim)

Jadi, azan ini biasanya dilakukan dalam proses ruqyah.

7. Azan ketika berperang.

Dalil hadisnya tidak ada, namun dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa setan menggoda manusia untuk memerangi umat Islam. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya (untuk berperang) dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: ‘Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya Ini adalah pelindungmu’. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: ‘Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; Sesungguhnya saya takut kepada Allah’. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.” (Al-Anfaal: 47-48)

8. Azan di belakang orang yang bepergian jauh dan setelah menurunkan mayat ke liang kubur.

Syekh Husain bin Ibrahim Al-Azhariy Al-Malikiy (w.1292H), ditanya tentang azan setelah menurunkan mayat ke liang kuburnya dan di belakang orang yang bepergian jauh. Beliau menjawab, “Melakukan azan dibelakang orang yang bepergian jauh, berharap ia kembali dari safarnya untuk menetap di negrinya; Masalah ini saya tidak mendapatkan nashnya kecuali bahwasanya itu banyak diamalkan oleh orang-orang yang dijadikan panutan dengan amalannya dari para ulama beberapa negri, dan hubungannya (azan dengan musafir) karena ada panggilan menuju shalat (berjama’ah) dan panggilan menuju kemenagan dengan menuju ke negri asalnya dan kembali dari safarnya”.  (Qurratul ‘Ain bi Fatawaa Ulamaa Al-Haramain hal.264)

Syekh Husain bin Ibrahim Al-Azhariy Al-Malikiy melanjutkan jawabannya, “Melakukan azan pada kubur setelah meletakkanya dan sebelum menutupnya, ini tidak disebutkan oleh seorang pun dari fuqaha, dan tidak ada hubungannya, karena tidak ada jalan untuk kembalinya si mayit ke dunia, dan ini tidak diamalkan oleh orang-orang yang dijadikan panutan.”

Bahkan Ibnu Hajar Al-Haitamiy berkata, ”Itu adalah bid’ah, karena tidak ada dalil sahih tentangnya, adapun yang dinukil dari sebagian orang maka tidak bisa dipegangi. Kemudian aku melihat Al-Ashbahiy berfatwa seperti yang aku sebutkan, karena ia ditanya apakah ada hadis tentang itu? Ia menjawab: Aku tidak mengetahui satu hadis tentang itu dan tidak pula atsar kecuali yang diceritakan dari sebagian orang belakangan (mutaakhirin) mereka berkata: Kemungkinan itu dikiaskan pada sunnah azan dan iqamah di telinga bayi, seolah-olah mereka berkata bahwa kelahiran adalah awal keluar ke duania, dan ini akhir keluar darinya. Namun dalil ini lemah karena yang seperti ini tidak ditetapkan kecuali ada nash (tauqifiy), maksudku nash pengkhususan azan dan iqamah. Karena dzikir kepada Allah ta’ala dicintai dalam setiap kondisi kecuali waktu buang hajat”

Jadi, dalil tentang hal ini juga lemah.

10. Azan ketika tersesat diperjalanan.

Ibnu Abidin (w.1252H) berkata, “Al-Madaniy berkata, ‘Aku mengatakan, dan ia (Ibnu Hajar Al-Haitamiy) menambah dalam kitab “Syir’atil Islam” azan bagi orang yang tersesat jalan di daerah yang tidak berpenghuni yaitu tidak ada manusia sama sekali.” [Raddul Mukhtar Hasyiah Ibnu Abidin 1/385]

Syekh Ibnu Baaz rahimahullah ketika ditanya tentang hukum azan selain untuk shalat, beliau menganjurkan azan ditelinga bayi, ketika melihat jin, dan takbir ketika ada kebakaran. Adapun selain itu, beliau tidak tahu. [Fatawa Nuur ‘alaa Ad-Darb 6/350 maktabah syamilah]

Syekh Ar-Rajihiy ditanya tentang azan selain waktu shalat, beliau menjawab bahwa azan yang jumlahnya 15 kalimat dengan mengangkat suara untuk selain waktu shalat tidak disyari’atkan. (Fatawa Munawwa’ah 26/34 maktabah syamilah).  []


Sumber: 
Azan selain Waktu Shalat, Bagaimana? (2) - Islampos

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)
....................................
FACTS
15. Mengapa Allah Ciptakan Lalat? Ini Penjelasannya. 
By Yudi  On Feb 2, 2018
Foto: Steemit. 
Lalat merupakan salah satu hewan yang tidak disukai oleh sebagai orang. Hal ini dikarenakan lalat yang sering berada di kotoran juga kerap kali hinggap ke dalam makanan ataupun minuman kita. Kebiasaan lalat ini membuat manusia jijik.

Karena sering berada di tempat kotor, maka tidak heran banyak orang yang merasa bahwa lalat adalah binatang pembawa berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, banyak orang yang kemudian bertanya mengapa Allah SWT menciptakan binatang yang banyak mudharatnya? Ternyata, Al-Quran memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut. Allah SWT berfirman yang artinya,

“Hai Manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun. Walaupun mereka bersatu untuk membuatnya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pula) yang disembah,” (QS. Al Hajj: 73).

Dari ayat di atas, kita bisa mengambil pelajaran bahwasanya hanya Allah SWT sebagai satu-satunya Dzat yang wajib disembah. Selain itu, kita juga diwajibkan untuk meninggalkan kesyirikan yang biasa dilakukan oleh para penyembah berhala.

Ternyata tujuan utama Allah SWT membuat perumpamaan demikian adalah untuk menghinakan berhala dan orang yang menyembahnya. Maka dari itu, Allah SWT dengan sengaja memperlihatkan satu makhluk yakni lalat, yang mana berhala serta yang menyembah berhala tersebut tidak dapat membuatnya. Meskipun mereka berkumpul, maka benda-benda mati tersebut tidak akan pernah bisa melakukannya.

Bahkan dalam perumpaan yang sebutkan dalam Al-Quran tersebut, Allah menggambarkan bahwa lalat lebih kuat untuk mempertahankan sesuatu yang telah diambilnya sehingga kaum menyembah berhala tersebut tidak mampu untuk mengambilnya kembali.

Allah SWT tentu saja memiliki maksud tersendiri dalam penciptaan segala sesuatu yang ada di semesta ini. Terlebih lagi jika ciptaan tersebut disebutkan dalam Al-Quran, pasti ada maksud tersendiri di balik itu semua. []

Sumber: 

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump Foto: Time
DUNIA
16. Trump Sebut 128 Sebagai Musuh, Salah Satunya Indonesia. 
By Eneng Susanti  Last updated Feb 1, 2018

WASHINGTON—Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pidato kenegaraan (State of the Union address) pertamanya,  di Capitol Hill di Washington DC, Selasa (30/1/2018) menyatakan 128 negara pendukung resolusi PBB yang membatalkan pengakuan AS atas Yerusalem adalah musuhnya. Indonesia termasuk dalam 128 negara yang dinyatakan musuh oleh AS tersebut.

Sebelum dibacakan, naskah pidato kenegaraan Trump sudah menyebar ke media.

“Puluhan negara memilih di Majelis Umum PBB melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat pengakuan ini,” bunyi pidato Trump.

Dalam pidato kengaraan pertamanya tersebut, Trump menyinggung berbagai isu dunia, mulai dari krisis nuklir Korea Utara hingga krisis Yerusalem.

”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika. Bukan musuh Amerika,” lanjut pidato tersebut.

Negara yang disebut Trump sebagai musuh AS tersebut merujuk pada 128 negara yang menenentangnya di sidang majlis umum PBB beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, pada 6 Desember 2017 Trump mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan segera memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut. Pengakuan sepihak AS memicu kemarahan masyarakat internasional, terutama di dunia Muslim dan Arab.

Tak lama setelah itu, mayoritas anggota PBB dalam voting di Majelis Umum PBB (UNGA) memilih menolak pengakuan sepihak Trump tersebut. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi yang diajukan Mesir untuk. Sebanyak 35 negara lainnya abstain dan tujuh negara termasuk AS dan Israel menentang resolusi.

Kekalahan kubu AS dan Israel dalam voting itu membuat pemerintah Trump marah. Washington lantas mengancam akan memotong dana untuk PBB dan dana bantuan untuk Palestina. []

SUMBER: 
AL-JAZEERA
.

Tiada ulasan: